Curhat Sang Pejuang

Setelah melewati berbagai warna warni kehidupan..


Setelah banyak waktu terbuang dan tak dapat kembali..


Setelah terlalu sibuk dengan segala urusan duniawi yang melenakan..

Inilah saat yg tepat untuk rehat dan muhasabah.. Menilai kembali apa yg sudah terlalui, bukan untuk berbalik mundur, tapi untuk menata persiapan melangkah ke depan.. Melangkah untuk perbaikan.

Rabbi.. Maafkan hamba yg telah kufur atas nikmat-MU.. Maafkan hamba yg selalu berfikir bahwa hamba adalah manusia paling sengsara.. Sehingga nikmat-MU hamba lupakan..

Rabbi.. Ingin hati hamba lebih dekat dengan-MU.. Agar lebih baik apa yg akan hamba lalui dalam hari-hari di dunia ini.. Sesal sangat tak berarti..

Rabbi.. Nikmat-MU tak pernah putus walau kufurku selalu terbersit.. Malu hamba atas ketidaksopanan hamba pada-MU.. Tapi kau selalu menerima taubat hamba-MU yang ingin bertaubat..


Rabbi.. Maafkan hamba-MU yang terlambat besyukur.. Tapi Kau Maha Rahman dan Maha Rahiim.. Kufurku Kau balas nikmat yg tak terbalas.. Semoga Kau terima taubatku dan menjaga niat taubatku.. Karena hatiku milik-MU seutuhnya..


Rabbi.. Terimakasih Kau telah mengirimkan ikhwan ikhwan penyejuk hati, penasehat dalam kebenaran, pencinta dalam jalan-MU, penyemangat dalam dakwah-MU,

Rabbi.. Kehadiran-MU dalam hatiku, memberi spirit baru dalam melangkah..

Bimbing selalu hamba.. Jaga selau hati hamba dari kufur, karena hatiku sepenuhnya milik-MU..

Wallahu a'lam bishawab

(Naufal)

Aku Hanya Ingin Meniru Kekasih-MU Ya Rabb

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh


Allahumma Shalli Wasallim 'Ala Muhammad

Ketika kegalauan hati melanda
Ketika kepercayaan diri turun drastis
Ketika goncangan hati begitu kuat menerjang
Bak Tsunami di Pantai Barat Sumatera...

Aku persembahkan tulisan ini untuk semua yang mau membacanya
Bukan hanya untuk diriku yang dhaif
atau pun untuk kerabat-kerabatku saja.

Mungkin ini seperti curahan hati yang picisan dari seorang remaja,
atau tampak seperti coretan tak bermakna..

Tapi aku ingin berbagi..

Saudaraku.. berat sekali kehidupan ini untuk dijalani
ketika kita memilih untuk berbeda,
berbeda dari HABBIT yang ada di masyarakat.

Catatan Hati Sang Perjaka


Duhai Sang Bidadari
maafkan aku jika aku terkesan acuh.. Bukan aku tak tertarik akan keindahanmu.. Bukan pula karena kau tak cantik..

Duhai Kau Sang Mutiara Hati
maafkan aku jika aku terkesan dingin, itu karena aku tak tahu, namamu kah yang Allah siapkan untukku? Pasti kau tak dapat menjawabnya. Dirimukan wanita yg akan menyempurnakan separuh dienku? Kau pun sangat tak dapat menjawabnya.. Namamu kah yang Allah siapkan di lauh mahfuz untuk kelak mendampingiku mendirikan madrasah dakwah di keluarga kecilku? Kau pun tak mungkin dapat menjawab ini..

Duhai kau Sang Penentram Jiwa.. Aku pun tak dapat menyembunyikan naluri ini, naluri untuk mencinta. Aku yakin kau pun sama. Tapi aku ingin dirimu not available untuk lelaki yang tak halal bagimu. Karena aku pun selalu berusaha not available untuk wanita yang tak halal bagiku.

Bersyukurlah

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Taklid dan Fanatisme Golongan

“Kiai-ku lebih pintar dari kamu!”, “Imamku-lah yang paling benar!”, ungkapan-ungkapan seperti ini sering kita dengar ketika ada nasihat disampaikan. lnilah antara lain gambaran taklid dan fanatisme golongan, penyakit yang telah lama menjangkiti umat.
Hancurnya kaum muslimin dan jatuhnya mereka ke dalam kehinaan tidak lain disebabkan kebodohan mereka terhadap Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya, serta tidak memahami pengertian dan pelajaran yang terdapat pada keduanya.

Demikian pula yang menjatuhkan umat lslam ke dalam perbuatan bid’ah dan khurafat. Bahkan kebodohan terhadap agamanya ini merupakan faktor utama yang menumbuhsuburkan taklid.

Berbagai kebid’ahan tumbuh dengan subur di atas ketaklidan dan kebodohan yang ada di tengah-tengah kaum muslimin. Hal ini juga disebabkan adanya para dajjal (pembohong besar) dari berbagai golongan (sempalan) yang menyandarkan dirinya kepada imam-imam mazhab yang telah dikenal. Padahal pengakuan mereka yang menyebutkan bahwa mereka adalah pengikut para imam tersebut adalah pengakuan dusta.

Silakah, berlangganan Goretan Pena Kami


Dalam Dekapan Ukhwah, 2011.
free counters
© Dalam Dekapan Ukhwah, Dzulhijjah 1432. All Rights Reserved.